Gunung Semeru di Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan sepanjang hari ini. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat enam kali erupsi sejak dini hari hingga siang. Letusan pertama terjadi pukul 00.55 WIB dengan kolom abu setinggi 600 meter mengarah ke utara.
Erupsi kedua tercatat pada pukul 01.29 WIB dengan ketinggian kolom abu yang sama, yaitu 600 meter. Selanjutnya, pukul 04.33 WIB, terjadi letusan dengan kolom abu mencapai 700 meter ke arah barat laut. Puncaknya, pukul 10.39 WIB, kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak gunung.
Erupsi kelima dan keenam terjadi masing-masing pada pukul 11.45 WIB dan 12.39 WIB. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke utara. Semua aktivitas terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi hingga 165 detik.
PVMBG Imbau Warga Waspada dan Patuhi Zona Bahaya
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Gunung Semeru pada Level II (Waspada). Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 8 kilometer dari puncak. Di luar jarak tersebut, aktivitas juga dilarang dalam radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
Larangan ini diberlakukan karena potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. Selain itu, masyarakat juga tidak diperkenankan beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Hal ini untuk menghindari bahaya lontaran batu pijar yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
PVMBG juga mengingatkan warga untuk selalu memantau informasi resmi terkait aktivitas Gunung Semeru. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi sangat penting demi keselamatan bersama. Masyarakat diminta tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.
Dampak Erupsi dan Antisipasi Masyarakat Sekitar
Erupsi Gunung Semeru hari ini menyebabkan sebaran abu vulkanik ke arah utara dan barat laut. Hal ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar lereng gunung, terutama dalam sektor pertanian dan transportasi. Warga diimbau untuk menggunakan masker dan pelindung mata saat beraktivitas di luar ruangan.
Pemerintah daerah setempat telah mengaktifkan posko-posko siaga bencana untuk memantau perkembangan situasi. Distribusi masker dan logistik lainnya juga telah dilakukan untuk membantu masyarakat terdampak. Selain itu, jalur evakuasi telah disiapkan dan disosialisasikan kepada warga di zona rawan.
Masyarakat diminta untuk tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Kesiapsiagaan dan kerja sama antara warga dan pemerintah sangat penting dalam menghadapi potensi bencana ini. Dengan langkah antisipatif yang tepat, dampak dari erupsi Gunung Semeru dapat diminimalisir.

