Latar Belakang Pengisian Jabatan Strategis
Setelah sekian lama posisi Wakil Panglima TNI kosong, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan untuk melantik pengisinya dalam sebuah upacara besar pada tanggal 10 Agustus 2025, bertempat di Pusdiklatpassus Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Pelantikan ini menjadi momentum penting dalam struktur komando TNI, sekaligus menandai perubahan kelembagaan yang signifikan.
Spekulasi Nama Kandidat
Tandyo Budi Revita sebagai Kandidat Utama
Media melaporkan bahwa salah satu figur yang paling banyak dibicarakan adalah Letjen TNI Tandyo Budi Revita, yang saat ini menjabat Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad). Sosok tersebut tampak hadir pada gladi bersih upacara, memperkuat dugaan publik akan keterlibatannya.
Pernyataan Resmi Pusat Penerangan TNI (Kapuspen)
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, mengungkap bahwa posisi Wakil Panglima memang akan diisi oleh seorang perwira tinggi berpangkat jenderal bintang empat, sesuai ketentuan dalam Perpres Nomor 84 Tahun 2025 yang merevisi Perpres Nomor 66 Tahun 2009.
Namun, hingga pemberitaan ini diturunkan, TNI secara resmi belum mengonfirmasi identitas calon tersebut, dan menegaskan bahwa publik akan mengetahuinya saat pelantikan berlangsung.
Prosesi Pelantikan dan Konteks Militer
Upacara pelantikan akan menjadi peristiwa sakral dengan kehadiran Presiden sekaligus Panglima TNI di lapangan latihan khusus (Pusdiklatsus) Batujajar. Ribuan prajurit dari ketiga matra—TNI AD, TNI AL, dan TNI AU dilaporkan ikut serta dalam acara tersebut, yang juga menandai pengukuhan sejumlah pergeseran jabatan penting dan pembentukan unit baru untuk memperkuat struktur pertahanan nasional.
Pembentukan Kodam dan Satuan Baru
Dalam momentum ini, ditetapkan pula pembentukan enam Kodam baru, menyasar berbagai region strategis seperti Riau–Kepri, Padang–Jambi, Lampung–Bengkulu, Kalimantan Tengah–Selatan, Sulawesi Tengah–Barat, dan Merauke. Langkah ini mencerminkan upaya desentralisasi kekuatan pertahanan dan penguatan deteksi dini terhadap ancaman di wilayah perbatasan.
Penguatan Brigade dan Batalyon Teritorial
Selain itu, TNI juga mengukuhkan 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan dan 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan, yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Balinusa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Ini menandakan perubahan paradigma menuju pendekatan pertahanan berbasis komunitas dan wilayah.
Implikasi dan Prognosis
Dari sudut pandang kelembagaan militer, pengisian jabatan Wakil Panglima TNI sangat krusial. Posisi ini menyediakan garis komando alternatif atau pengganti sementara jika Panglima TNI berhalangan. Memastikan figur tersebut memiliki kapabilitas strategis dan jaringan antar-matra menjadi penopang utama stabilitas struktur komando.
Pilihan terhadap Tandyo Budi Revita jika benar terpilih mengindikasikan sinyal kepercayaan terhadap pemimpin TNI AD yang memiliki rekam jejak birokrasi dan operasional kuat. Pembentukan Kodam dan satuan baru juga menunjukkan dinamika adaptasi struktur TNI terhadap geografi dan tantangan masa depan.
Simak Pelantikan dan Resmi Tegas
Secara keseluruhan, pelantikan Wakil Panglima TNI oleh Presiden Prabowo pada 10 Agustus 2025 akan menjadi titik penting dalam sejarah organisasi TNI kontemporer. Bagi pakar defense dan pengamat militer, hari tersebut diyakini akan menghadirkan figur yang tidak hanya terpancang di atas kertas, tetapi benar-benar mampu menjaga kesinambungan komando, merespons ancaman multidimensi, dan memimpin reformasi internal dalam tubuh TNI.

