Latar Belakang Negosiasi
Agresivitas MU di Bursa Transfer
Setan Merah tengah menjalani program peremajaan tim dengan mendatangkan beberapa nama. Salah satunya, Bryan Mbeumo striker sayap Brentford yang dinilai cocok dalam skema baru MU.
Klub ini sudah berhasil menggaet Matheus Cunha dari Wolverhampton dan kini membidik Mbeumo sebagai tambahan daya gedor di sektor sayap. Proses negosiasi sempat memasuki tahap serius sejak awal Juli 2025. Namun, belum ada titik temu antara nilai penawaran dan permintaan Brentford.
Alasan Brentford Menahan Harga
Brentford menolak beberapa tawaran awal dari MU karena menilai Mbeumo memiliki nilai lebih tinggi. Proposal pertama senilai 55 juta pound serta tambahan variabel 7,5-10 juta pound masih dianggap kurang.
Klub asal London ini mematok harga sekitar 65 juta pound dan tidak bersedia menerima sistem pembayaran cicilan. Mereka menginginkan uang muka dalam jumlah besar sebagai jaminan keseriusan dari pihak MU. Hal ini membuat negosiasi berjalan alot dan memakan waktu.
Kendala dan Tantangan
Jarak Nilai Transaksi
Negosiasi berlangsung sulit karena kedua klub memiliki pandangan berbeda terkait valuasi pemain. Brentford yakin Mbeumo pantas dihargai lebih dari 60 juta pound mengingat catatan 30 gol dan delapan assist musim lalu.
MU sudah menaikkan tawaran hingga 62–62,5 juta pound, tetapi belum memenuhi ekspektasi lawan bicara mereka. Perbedaan nilai tersebut menjadi hambatan utama dalam proses penyelesaian transfer ini. Selain itu, Brentford bersikeras pada model pembayaran instan tanpa cicilan jangka panjang.
Frustrasi Pihak Terkait
Tidak hanya MU yang merasa terbebani oleh proses ini, Mbeumo sendiri dilaporkan frustrasi dengan lambannya perkembangan negosiasi. Sang pemain ingin mengetahui kejelasan masa depannya sebelum musim baru dimulai.
Bahkan asisten manajer Timnas Kamerun mengungkapkan bahwa Mbeumo tengah mencari kepastian untuk menghindari gangguan performa saat berlaga bersama timnas.
Situasi ini bisa berujung pada penurunan moral jika tidak segera ditangani. Ketidakjelasan transfer menciptakan ketidaknyamanan di berbagai pihak.
Tekanan Internal MU
Legenda MU, Rio Ferdinand, menilai penundaan proses transfer bisa berdampak negatif terhadap reputasi klub. Ferdinand menyarankan agar MU segera menuntaskan transaksi demi menjaga stabilitas ruang ganti dan semangat para pemain.
Ia menambahkan bahwa tidak adanya kejelasan transfer dapat menimbulkan kegelisahan di dalam skuad jelang tur pramusim. Ferdinand juga menyebut manajemen klub harus menunjukkan komitmen dan profesionalisme dalam menjalankan kebijakan transfer. Menunda keputusan hanya akan memperburuk situasi yang sudah kompleks.
Strategi Penyelesaian
Skema Pembayaran & Finalisasi
MU kini sedang mempertimbangkan paket pembayaran yang lebih menarik bagi Brentford. Mereka siap meningkatkan uang muka agar mendekati permintaan klub London tersebut. Tawaran ketiga akan diajukan dalam waktu dekat dan menjadi penentu keberhasilan negosiasi ini.
MU juga menetapkan tenggat waktu bagi Brentford agar bisa menyelesaikan proses sebelum jadwal pramusim dimulai. Strategi ini diharapkan mampu mendorong kedua pihak menuju kesepakatan akhir.
Manfaat Teknis untuk MU
Mbeumo diyakini dapat memberikan dimensi baru dalam formasi 3-4-2-1 yang digunakan pelatih Amorim. Dengan kecepatan dan kemampuan dribelnya, ia bisa menjadi tandem ideal bagi Matheus Cunha di lini depan.
Selain itu, Mbeumo juga dikenal sebagai pemain yang mampu menciptakan peluang dari sisi sayap. Kehadirannya akan menambah variasi serangan dan meningkatkan konversi peluang gol. MU sangat membutuhkan pemain seperti ini untuk mengembalikan dominasi mereka di Premier League.
Prioritas Bursa Transfer
MU perlu segera menyelesaikan transfer Mbeumo sebelum tur pramusim ke Amerika Serikat dimulai pada 22 Juli 2025. Setelah itu, perhatian klub akan beralih ke sektor striker utama, lini tengah, dan kemungkinan penjualan pemain.
Nama-nama seperti Sancho, Garnacho, Antony, hingga Hojlund masuk dalam radar pemain yang bisa dilepas. Keputusan strategis harus dilakukan cepat agar komposisi skuad tidak timpang saat musim baru dimulai. Keseimbangan antara pembelian dan penjualan menjadi kunci keberhasilan bursa transfer kali ini.
Rekomendasi Kebijakan
Ekses Terlambat
Jika negosiasi tidak segera dituntaskan, MU akan mengawali pramusim dengan komposisi skuad yang belum lengkap. Hal ini berpotensi mengganggu skema latihan, eksperimen formasi, hingga integrasi pemain baru.
Kegagalan menyelesaikan transfer juga dapat memberikan tekanan tambahan pada pelatih baru. Selain itu, MU bisa kehilangan momentum untuk membangun chemistry sejak awal musim. Klub tidak bisa membiarkan proses ini berlarut-larut lebih lama lagi.
Pendekatan Diplomatik
Dalam proses transfer seperti ini, dibutuhkan pendekatan yang lebih diplomatis dan profesional. Pihak MU perlu memperjelas rincian bonus, skema pembayaran, dan jaminan tambahan yang bisa meyakinkan Brentford.
Di sisi lain, Mbeumo perlu dilibatkan dalam komunikasi agar tetap termotivasi. Transparansi dan komunikasi terbuka antara semua pihak adalah kunci dari penyelesaian transfer ini. Tanpa itu, potensi konflik dapat semakin besar dan merugikan semua pihak.
Evaluasi Alternatif
Sebagai langkah antisipasi, MU harus menyiapkan opsi alternatif jika negosiasi Mbeumo gagal. Klub dapat mempertimbangkan winger muda dari liga lain dengan kemampuan serupa. Pemantauan terhadap liga Prancis, Jerman, atau bahkan Amerika Selatan bisa menjadi langkah cerdas.
Evaluasi ini harus berjalan paralel dengan negosiasi agar waktu tidak terbuang percuma. Kesiapan dalam berbagai skenario akan memperlihatkan profesionalisme manajemen klub.

