Latar Belakang Konflik
Pada pertengahan Juni 2025, konflik terbuka antara Iran dan Israel memasuki babak baru yang melibatkan serangan rudal dan balasan udara. Keduanya sempat melakukan eskalasi, hingga pada 24–25 Juni, Presiden AS Donald Trump mengklaim terjalinnya kesepakatan gencatan senjata.
Klaim ini belum dikonfirmasi langsung oleh pihak Iran maupun Israel, namun investor merespons secara positif terhadap situasi yang dianggap mulai stabil.
Dampak Langsung ke Pasar Keuangan
Respons di Bursa Saham AS
Indeks S&P 500 kembali menunjukkan tren kenaikan setelah sebelumnya terkoreksi akibat kekhawatiran geopolitik. Nasdaq juga mencatatkan penguatan mingguan, meskipun sempat melemah pada hari Jumat sebelumnya.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average bergerak stabil dengan sedikit kenaikan, menandakan adanya sinyal pemulihan dari sentimen pasar yang membaik setelah potensi konflik regional dinilai menurun.
IHSG dan Rebound Teknis
Di pasar domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pemulihan dengan kenaikan sekitar 1,1 % pada awal sesi perdagangan.
Indeks kembali menembus level 6.900. Pergerakan ini tak lepas dari faktor teknikal, di mana indikator seperti Stochastic RSI menunjukkan kondisi oversold, dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) memperlihatkan peluang golden cross sebagai sinyal pembalikan tren.
Faktor Pendorong Pemulihan
Klaim Gencatan Senjata AS
Pernyataan Presiden AS yang menyebut telah terjadi kesepakatan damai berhasil menenangkan pelaku pasar dalam waktu singkat.
Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak Iran maupun Israel, klaim tersebut cukup untuk menggeser sentimen pasar ke arah yang lebih positif, setidaknya dalam jangka pendek.
Strategi Terukur Iran
Pihak Iran tampaknya memilih jalur yang lebih strategis dalam membalas serangan, seperti terlihat dari aksi balasan terhadap pangkalan AS di Qatar yang dilakukan secara terbatas.
Serangan tersebut tidak mengakibatkan kerusakan luas atau korban sipil, yang kemudian dibaca pasar sebagai sinyal bahwa eskalasi tidak akan berkembang menjadi perang besar.
Risiko & Rekomendasi
Ketidakpastian Verifikasi
Meskipun pasar menyambut positif klaim gencatan senjata, hingga kini belum ada pernyataan tegas dari Teheran atau Tel Aviv.
Ketergantungan terhadap narasi sepihak dari AS tentu mengandung risiko. Jika ternyata tidak ada kesepakatan resmi, maka potensi terjadinya volatilitas kembali terbuka lebar.
Geopolitik & Komoditas
Sebelumnya, harga minyak sempat melonjak mendekati US$ 80 per barel saat konflik memanas. Namun, dalam dua hari terakhir, harga kembali melemah ke kisaran US$ 66–69 per barel.
Penurunan ini turut mendukung pemulihan di sektor energi, serta mengurangi tekanan inflasi global yang selama ini menghantui investor.
Strategi Portofolio
Investor jangka pendek dapat mempertimbangkan untuk masuk kembali ke pasar saham, terutama di sektor teknologi dan energi yang sebelumnya tertekan.
Diversifikasi portofolio tetap diperlukan, mengingat risiko geopolitik belum sepenuhnya sirna. Sementara itu, trader yang aktif di pasar domestik bisa memanfaatkan sinyal teknikal dari IHSG sebagai dasar pengambilan keputusan entry dan exit.

