Langkah Strategis Barito Group Lahirkan Emiten Baru di Sektor Logistik Energi
CDIA, singkatan dari PT Chandra Daya Investasi Tbk, tengah bersiap resmi debut di Bursa Efek Indonesia pada awal Juli 2025. Perusahaan yang disebut “bayi ajaib” ini merupakan bagian dari Barito Group milik taipan Prajogo Pangestu.
Langkah IPO CDIA ini disambut antusias: banyak investor berlomba meyakinkan diri masuk dalam penawaran umum perdana (IPO). Struktur manajemen, harga penawaran, serta strategi penggunaan dana IPO jadi sorotan utama. Berikut penelusuran komprehensifnya.
Siapa di Balik ‘Bayi Ajaib’ CDIA?
CDIA adalah anak usaha dari PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) petrokimia raksasa di Indonesia, yang berada di bawah Barito Group, konglomerasi tri sektor energi, petrokimia, dan logistik milik Prajogo Pangestu.
Dengan pengalaman grup ini dalam menangani rantai pasok industri hulu-hilir, mitra investor melihat CDIA sebagai "bayi ajaib": entitas baru dengan potensi besar untuk tumbuh cepat dalam sektor infrastruktur energi dan logistik.
Detil Penawaran Umum Perdana (IPO) CDIA
Tanggal debut dijadwalkan pada 8 Juli 2025. Perusahaan akan melepas sekitar 12,48 miliar saham baru. Harga eksekusi berada di kisaran Rp 170–190 per saham. Target dana segar mendekati Rp 2,37 triliun, yang bakal disalurkan untuk memperkuat aset pelayaran, pelabuhan, dan tangki penyimpanan.
Strategi Penggunaan Dana
Dana IPO ini tak sekadar formalitas masuk ke proyek strategis:
· Penguatan kapal dan logistik melalui PT Chandra Shipping International dan PT Marina Indah Maritim.
· Ekspansi infrastruktur pelabuhan lewat PT Chandra Samudera Port.
· Penimbunan dan penyimpanan energi guna menghadirkan kemampuan penampungan bahan baku dan hasil akhir petrokimia.
Intinya: CDIA adalah tulang punggung ekosistem inti Barito Group, menyambungkan hulu ke hilir secara seamless.
Mengapa Investor Rela Berebutan?
Ada beberapa alasan investor gencar mengincar saham CDIA:
· Rekam jejak sukses grup: Model entitas seperti CUAN dan BREN sudah memberikan return tinggi.
· Diversifikasi segmen logistik energi: Memberikan eksposur ke industri vital yang jarang terbuka lewat IPO.
· Nama besar Prajogo Pangestu: Sosok yang telah lama dianggap "raja komoditas" menghadirkan rasa percaya tinggi dari investor.
Mekanisme Beli IPO CDIA (via Aplikasi Sekuritas)
Beberapa sekuritas digital menawarkan kemudahan:
1. Verifikasi akun & isi RDN
2. Akses menu e‑IPO
3. Baca prospektus dan input jumlah lot
4. Lakukan pemesanan, dengan opsi ubah/cancel
5. Menunggu hasil alokasi saham
Terkadang ada benefit tambahan seperti voucher atau cashback, namun tetap investor perlu baca prospektus sebelum mengambil keputusan.
Tantangan & Risiko yang Perlu Diwaspadai
· Volatilitas harga saham IPO yang bisa fluktuatif tajam setelah listing
· Kajian fundamental tetap krusial meski berasal dari grup mapan
· Ketatnya sektor logistik dan biaya tinggi yang dipengaruhi faktor global
Gambaran Ke Depan: Bukan IPO Terakhir Grup
Barito Group sudah punya histori menjadikan entitas seperti CUAN dan BREN sebagai pion dalam strategi ekspansi. Lewat IPO CDIA, grup ini makin memperkuat sektor logistik energi. Jika sukses, bukan tak mungkin ada “baby IPO” lainnya dari ekosistemnya.
IPO CDIA bukan sekadar aksi korporat, tapi langkah strategis Barito Group dalam memperkuat kendali atas rantai pasok energi dan logistik.
Dengan dana dari IPO, targetnya jelas: memperluas jangkauan kapal, pelabuhan, dan penyimpanan, sekaligus membuka peluang investasi langka di sektor ini. Bagi investor, potensi return sebanding dengan risiko sektoral dan volatilitas pasar yang harus dicermati.

