Presiden RI, Prabowo Subianto, menyoroti pentingnya pendidikan sains dan kedokteran bagi generasi muda. Ia menegaskan bahwa Indonesia perlu mengirim lebih banyak mahasiswa untuk belajar di universitas Prancis. Fokus utama diarahkan pada penguasaan teknologi kedokteran dan riset ilmiah yang berkembang di Eropa.
Prancis dipilih karena dikenal unggul dalam pendidikan medis dan sains di tingkat global dunia.
Prabowo berharap anak muda Indonesia mendapatkan wawasan internasional demi kemajuan sains nasional. Menurutnya, generasi baru perlu punya pandangan luas agar mampu bersaing di tingkat internasional.
Dalam berbagai kesempatan, Prabowo konsisten menyuarakan pentingnya pendidikan luar negeri bagi Indonesia. Ia percaya bahwa kemajuan negara tak lepas dari kualitas sumber daya manusia yang terdidik baik. Khususnya dalam bidang medis, pengiriman mahasiswa akan mempercepat transfer ilmu dan teknologi.
Presiden Prabowo dan Macron Bahas STEM sebagai Pilar Kolaborasi Pendidikan
Presiden RI Prabowo Subianto meminta langsung kepada Presiden Emmanuel Macron agar menambah kuota mahasiswa. Permintaan itu ditujukan agar lebih banyak mahasiswa Indonesia belajar di bidang STEM di Prancis. STEM meliputi sains, teknologi, teknik, dan matematika yang dianggap vital untuk masa depan Indonesia.
Prabowo menyebutkan, kerja sama pendidikan akan terus diperluas melalui berbagai jalur bilateral strategis. Ia dan Macron sepakat memperkuat kolaborasi pendidikan sebagai bagian penting dari hubungan kedua negara. Hal ini sekaligus mencerminkan pendekatan diplomasi lunak berbasis pengetahuan dan teknologi masa depan.
Melalui langkah ini, Prabowo ingin menciptakan generasi Indonesia yang melek teknologi dan riset ilmiah. Ia yakin bahwa belajar di Prancis akan membuka wawasan mahasiswa terhadap tantangan global multidisiplin. Pendidikan tinggi luar negeri dinilai sebagai katalis bagi lahirnya inovator dan ilmuwan Indonesia masa depan.
Komitmen Prabowo dalam Menyiapkan Generasi Saintis dan Dokter Masa Depan
Langkah Prabowo mencerminkan komitmennya membangun SDM unggul melalui jejaring pendidikan internasional. Ia mengajak kementerian terkait untuk membuka jalur beasiswa ke universitas-universitas Prancis terkemuka. Menurutnya, ini adalah investasi jangka panjang demi masa depan Indonesia di era globalisasi cepat.
Beasiswa yang disiapkan akan memprioritaskan bidang sains dasar, teknologi kedokteran, dan biofarmasi maju. Kerja sama antarlembaga ditingkatkan untuk memperlancar penempatan mahasiswa di universitas-universitas Prancis. Langkah ini sejalan dengan program strategis peningkatan kualitas tenaga medis dan ilmuwan nasional.
Prabowo juga menyebut pentingnya diplomasi pendidikan antara Indonesia dan Prancis secara konsisten. Ia yakin hubungan bilateral bisa diperkuat lewat program pertukaran pelajar dan riset bersama. Pendidikan dijadikan alat diplomasi lunak yang mendukung posisi Indonesia di panggung global.
Pendidikan Sains dan Kedokteran Jadi Prioritas Transformasi Bangsa
Prabowo menilai pendidikan sains dan kedokteran harus menjadi prioritas dalam rencana transformasi bangsa. Hal itu berkaitan langsung dengan daya saing teknologi, kesehatan nasional, dan kemandirian farmasi nasional. Ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan menuntut kesiapan ilmuwan dan dokter kelas dunia.
Menurut data, jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Prancis masih tergolong sangat rendah.
Peningkatan diperlukan dengan sistem seleksi terbuka, berbasis prestasi akademik dan latar belakang ilmiah. Kementerian diminta menyusun roadmap jangka panjang agar program berjalan berkelanjutan dan terarah.
Dukungan politik dan anggaran menjadi kunci keberhasilan dalam mencetak lulusan sains dan medis unggul. Dengan strategi komprehensif, Prabowo berharap Indonesia tidak lagi hanya sebagai pengguna teknologi asing. Sebaliknya, Indonesia didorong menjadi pencipta inovasi, khususnya dalam bidang kesehatan dan riset sains.

