Empat oknum anggota ormas GRIB Jaya ditangkap setelah terbukti merusak dan mencuri aset PT KAI.
Penangkapan dilakukan oleh tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah di Semarang.
Aksi kriminal terjadi di wilayah Daop 4 PT KAI, tepatnya di area rel kereta sekitar Mijen.
Para pelaku diketahui sebagai anggota Pimpinan Anak Cabang (PAC) GRIB Jaya wilayah Mijen, Semarang. Mereka masing-masing dikenali sebagai KA alias Anton (41), DW alias Tebo (45), JY alias Ambon (42), dan HY (40). Mereka ditangkap setelah polisi menemukan bukti kuat dan kesaksian terkait tindak perusakan aset negara.
Direktur Reskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, membenarkan bahwa mereka pelaku perusakan terencana. Ia menjelaskan bahwa keempat orang ini bertindak sebagai suruhan yang menerima bayaran dari pengorder. “Mereka dibayar pihak yang mengorder, satu PAC Rp1,7 juta,” ujar Kombes Dwi Subagio di Mapolda Jateng.
Pelaku Akui Terima Uang Imbalan dari Pihak Tidak Dikenal
Dalam pemeriksaan awal, pelaku mengaku diperintah untuk merusak dan mengambil bagian aset PT KAI. Mereka tidak mengenal identitas pemberi perintah, hanya mendapat arahan melalui pesan perantara. Uang sebesar Rp1,7 juta diterima secara kolektif dan dibagi rata di antara keempat pelaku tersebut.
Menurut keterangan penyidik, aksi mereka menyasar material penting di sekitar jalur rel operasional.
Kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan hingga mengganggu operasional kereta api di jalur tersebut. Barang bukti berupa alat-alat berat seperti linggis dan palu turut diamankan di lokasi kejadian.
Kapolda Jateng menyatakan keterlibatan oknum ormas dalam tindak pidana akan ditindak tanpa pandang bulu. Keterlibatan organisasi massa dalam bentuk kekerasan atau perusakan dianggap meresahkan masyarakat luas. Tindakan tersebut tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga mengancam keselamatan publik dan aset negara.
Polisi Dalami Jaringan dan Kemungkinan Aktor Intelektual di Balik Aksi
Penyidik mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang menjadi dalang di balik aksi perusakan tersebut. Polisi meyakini keempat pelaku hanyalah eksekutor yang diperintah oleh aktor intelektual lebih besar. Analisis komunikasi digital dan transaksi keuangan kini sedang dilakukan guna membuka jaringan tersebut.
Pihak kepolisian juga bekerja sama dengan intelijen wilayah untuk memetakan jaringan ormas GRIB Jaya. Tujuannya memastikan apakah aksi ini bersifat lokal atau bagian dari skema kejahatan lebih luas.
Kepolisian juga menelusuri motif ekonomi hingga kemungkinan tekanan politik yang mungkin terlibat.
PT KAI menyayangkan insiden ini dan menegaskan pentingnya keamanan aset vital transportasi publik.
Manajemen PT KAI Daop 4 Semarang meminta aparat menindak tegas pelaku agar menimbulkan efek jera. Langkah pencegahan tambahan segera diberlakukan untuk melindungi fasilitas dari potensi sabotase ulang.

