Tragedi Kolam Bekas Galian di Pekanbaru: Dua Anak Ditemukan Tewas

 

Tragedi Kolam Bekas Galian di Pekanbaru: Dua Anak Ditemukan Tewas

Kronologi Hilangnya Kedua Anak

Peristiwa tragis di Pekanbaru ini berawal ketika Marta, 11 tahun, pulang dari sekolah pada Senin siang. Sesampainya di rumah, ia sempat membantu ibunya mencuci piring di dekat sumur. Aktivitas sederhana itu menjadi momen terakhir sebelum dirinya menghilang tanpa jejak.

Sekitar pukul 17.40 WIB, ibunya, Yulia, mencoba memanggil Marta untuk segera masuk ke rumah. Namun, panggilan itu tak bersambut dan keberadaannya tidak diketahui. Pencarian awal dilakukan di sekitar rumah, terutama di lokasi yang sering menjadi tempat bermain anak-anak.

Tak lama berselang, diketahui bahwa adiknya, Jefrianus, 8 tahun, juga tak terlihat pulang. Kedua anak itu diduga pergi bersama setelah sore menjelang malam. Situasi semakin mengkhawatirkan hingga keluarga bersama warga sekitar memutuskan melapor ke pihak kepolisian.

Upaya Pencarian dan Laporan ke Polisi

Menjelang malam, Yulia dan warga semakin panik karena belum ada kabar tentang anak-anak tersebut. Sekitar pukul 19.30 WIB, laporan resmi disampaikan ke Bhabinkamtibmas Kelurahan Tuah Negeri. Tindakan cepat pun diambil aparat untuk menindaklanjuti laporan kehilangan tersebut.

Sekitar pukul 20.30 WIB, informasi anak hilang diteruskan ke Polsek Tenayan Raya. Atas instruksi pimpinan, tim yang terdiri dari unit reskrim, SPKT, dan Pawas mendatangi lokasi rumah korban. Pengecekan menyeluruh dilakukan, namun hingga malam berganti, hasilnya masih nihil.

Warga dan aparat terus melakukan pencarian di beberapa titik yang mungkin menjadi lokasi keberadaan anak-anak. Namun, kondisi malam hari dan minimnya petunjuk membuat pencarian sulit dilakukan. Harapan masih ada, meski situasi semakin menegangkan.

Penemuan di Kolam Bekas Galian

Selasa pagi menjadi titik balik dalam pencarian ini. Seorang saksi memutuskan menyusuri sebuah kolam bekas galian batu bata yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah korban. Lokasi tersebut memang dikenal sepi dan jarang dijangkau anak-anak sendirian.

Pencarian membuahkan hasil ketika jasad Jefrianus terlihat mengapung di permukaan air. Kondisi kolam berlumpur dengan kedalaman sekitar 1,5 meter mempersulit proses evakuasi. Namun, warga dengan sigap segera menghubungi pihak kepolisian untuk tindakan lanjutan.

Yang mengejutkan, saat evakuasi jasad Jefrianus dilakukan, jasad Marta ikut muncul di sampingnya. Keduanya ditemukan berdekatan, memperlihatkan bahwa mereka tenggelam di lokasi yang sama. Peristiwa itu sontak mengguncang warga sekitar.

Proses Evakuasi dan Reaksi Warga

Kepolisian dan tim medis segera membawa kedua jasad ke rumah sakit terdekat. Langkah itu dilakukan untuk memastikan kondisi korban sekaligus melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Kolam bekas galian langsung diberi tanda pengamanan agar tidak menimbulkan kejadian serupa.

Warga setempat mengaku sangat terkejut dengan kejadian tersebut. Banyak yang tidak menyangka kolam yang selama ini dibiarkan terbuka bisa menjadi lokasi tragedi. Rasa duka mendalam menyelimuti keluarga korban, terutama ibu mereka yang menjadi saksi langsung proses pencarian.

Kapolresta Pekanbaru menyampaikan bahwa penyelidikan akan terus dilakukan. Fokus utama adalah memastikan penyebab pasti peristiwa tenggelamnya kedua anak tersebut. Selain itu, aparat juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap area berbahaya di sekitar pemukiman.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال