Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadir di Puncak Hari Santri 2025

 

Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadir di Puncak Hari Santri 2025

Peran Presiden dalam Peringatan Hari Santri

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, direncanakan menghadiri acara puncak Hari Santri 2025. Perayaan ini akan digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada akhir Oktober. Kehadiran presiden menjadi simbol penting pengakuan negara terhadap kontribusi pesantren.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Amien Suyitno, menuturkan malam puncak direncanakan berlangsung pada 24 atau 25 Oktober. Agenda tersebut masih dalam tahap komunikasi dengan Sekretariat Negara. Diharapkan, Presiden Prabowo dapat hadir tanpa hambatan.

Momentum ini sekaligus menegaskan sinergi pemerintah dengan komunitas pesantren. Hadirnya kepala negara akan memberikan dorongan moral bagi santri di seluruh Indonesia. Pesantren dipandang sebagai benteng moral yang menopang perjalanan bangsa.

Tema dan Rangkaian Kegiatan Hari Santri 2025

Hari Santri tahun ini mengangkat tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”. Tema ini mencerminkan visi besar untuk menempatkan santri sebagai penggerak kemajuan global. Sejak 22 September, rangkaian kegiatan sudah mulai berjalan.

Acara pembuka dihelat di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki nilai historis kuat dalam tradisi pesantren Indonesia. Ithlaq Hari Santri menjadi titik awal perjalanan rangkaian acara tahun ini.

Kegiatan yang digelar tidak hanya bersifat seremonial, melainkan juga edukatif dan sosial. Agenda meliputi halaqah, cek kesehatan gratis di berbagai pesantren, serta program MBG yang mendukung visi pemerintah. Seluruhnya diarahkan untuk memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

Pesantren sebagai Pilar Kemerdekaan dan Peradaban

Dirjen Pendis menegaskan bahwa Hari Santri adalah bukti pengakuan negara terhadap peran pesantren. Lembaga ini telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka dan berkontribusi bagi perjuangan bangsa. Nilai kemerdekaan melekat dalam sejarah pesantren.

Menurutnya, pesantren memiliki tanggung jawab moral untuk terus mengawal kemerdekaan Indonesia. Nilai istiqlal yang dipegang santri mengajarkan kemandirian, kebersamaan, dan perjuangan tanpa pamrih. Prinsip ini terus relevan dalam menghadapi tantangan zaman.

Hari Santri yang telah diperingati selama satu dekade meneguhkan peran santri dalam menjaga jati diri bangsa. Keberadaan pesantren bukan sekadar warisan budaya, melainkan fondasi spiritual dan intelektual yang hidup.

Eksistensi Santri dan Masa Depan Indonesia

Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Agama, Dr. Ismail Cawidu, menekankan pentingnya eksistensi pesantren. Menurutnya, santri merupakan kekuatan masa depan yang siap mengisi ruang intelektual bangsa. Keberadaan mereka tidak dapat dipisahkan dari dinamika nasional.

Ia menyebut bahwa meski ada pihak yang berusaha mengecilkan arti pesantren, hal itu tidak mungkin berhasil. Pesantren telah terbukti terlalu berharga untuk diabaikan. Jejak historis dan kontribusinya nyata dalam perjalanan Indonesia.

Ismail menambahkan bahwa pesantren adalah sumber daya manusia unggul yang berakar pada nilai moral dan spiritual. Para santri akan terus menjadi agen perubahan positif bagi bangsa. Hal ini menjadikan Hari Santri relevan untuk terus diperingati.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال