Prabowo Dorong Pemanfaatan Lahan KAI untuk Hunian Vertikal Terjangkau di Seluruh Indonesia

 

Prabowo Dorong Pemanfaatan Lahan KAI untuk Hunian Vertikal Terjangkau di Seluruh Indonesia

Inisiatif Hunian Vertikal dari Aset KAI

Instruksi Presiden Prabowo Subianto menandai langkah strategis dalam pembangunan perumahan nasional. Beliau menugaskan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menyediakan lahannya sebagai lokasi rusun terjangkau. Pendekatan ini menjadi terobosan agar masyarakat memperoleh hunian dengan biaya lebih rendah.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah menegaskan arahan ini berlaku untuk wilayah Jawa dan luar Jawa. Artinya, program hunian vertikal akan tersebar merata di berbagai kota besar. Pemerataan ini sekaligus menjawab tantangan urbanisasi yang terus meningkat.

Pemanfaatan lahan BUMN seperti KAI memberi keuntungan besar bagi pengembang. Tanpa perlu membeli tanah, harga jual unit bisa ditekan. Dengan demikian, lebih banyak masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah dapat menjangkau perumahan layak huni.

Proyek Perdana di Kampung Bandan

Salah satu proyek awal akan direalisasikan di Kampung Bandan, Jakarta Utara. Kawasan ini dipilih karena berada di pusat kota sekaligus memiliki lahan kosong milik KAI seluas 11 hektare. Dari lahan tersebut, akan dibangun 50 ribu unit apartemen pada tahap pertama.

Hunian di Kampung Bandan merupakan bagian dari komitmen Qatar melalui program sejuta apartemen di Indonesia. Investasi ini membawa harapan besar terhadap pengadaan rumah vertikal yang modern dan terjangkau. Masyarakat umum menjadi target utama penerima manfaatnya.

Setelah Kampung Bandan, pembangunan juga direncanakan di sekitar Stasiun Manggarai. Lokasi ini strategis karena terletak di tengah kota Jakarta. Pemerintah menargetkan pekerjaan awal dapat dimulai sebelum akhir tahun berjalan.

Investasi Qatar dalam Program 3 Juta Rumah

Qatar menjadi investor asing pertama yang mendukung program 3 juta rumah nasional. Melalui Al Qilaa International Group, dana sebesar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 40 triliun digelontorkan. Investasi ini ditujukan untuk membangun sejuta unit apartemen di perkotaan.

Skema pembangunan dilakukan bertahap, dimulai dengan 50 ribu unit, lalu bertambah di tahap berikutnya. Strategi bertahap ini memungkinkan penyelesaian proyek lebih terukur dan berkelanjutan. Komitmen Qatar menunjukkan keyakinan terhadap potensi pasar properti Indonesia.

Menurut Chairman PT Al Qilaa International Indonesia Sheikh Abdulaziz Al Thani, fokus utama saat ini adalah penyelesaian proyek Kampung Bandan. Setelah itu, lokasi prioritas lain akan segera ditentukan bersama pemerintah. Langkah ini mempertegas kerja sama lintas negara di sektor perumahan.

Sinergi Pemerintah, BUMN, dan Investor Asing

Pemanfaatan lahan milik BUMN menjadi solusi cerdas dalam pembangunan hunian vertikal. Tanah milik KAI, pemerintah pusat, maupun daerah bisa dimaksimalkan tanpa menambah biaya besar. Efisiensi biaya lahan otomatis berdampak pada keterjangkauan harga unit.

Pemerintah juga mengupayakan agar sinergi lintas pihak terus diperkuat. Dengan melibatkan investor asing, pengembang lokal, dan dukungan regulasi, target pembangunan jutaan rumah bisa lebih cepat tercapai. Model ini bisa menjadi preseden positif bagi proyek strategis lainnya.

Program ini bukan hanya sebatas pembangunan fisik, melainkan juga penguatan ekosistem perumahan nasional. Kolaborasi antara negara, BUMN, dan mitra global akan membuka akses lebih luas bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi menciptakan kota yang inklusif dan berkelanjutan.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال