Polisi Filipina Terlibat Penculikan dan Pembunuhan: Misteri Sabung Ayam Berdarah

 

Polisi Filipina Terlibat Penculikan dan Pembunuhan

Jaringan Kriminal Polisi Terbongkar Setelah Kesaksian Mengejutkan 

Sebanyak lima belas polisi Filipina ditahan terkait penculikan dan pembunuhan pelaku sabung ayam ilegal. Kasus tersebut memicu perhatian luas karena melibatkan oknum aparat dalam kejahatan berat. Dugaan sementara menyebut para korban dibunuh akibat tuduhan kecurangan saat pertandingan berlangsung.

Peristiwa tragis ini merujuk pada kasus orang hilang antara tahun 2021 hingga 2022 lalu. Korban menghilang saat menuju atau pulang dari arena sabung ayam di Filipina utara. Beberapa lokasi arena berada di wilayah Luzon, termasuk kawasan metropolitan Manila yang padat.

Polisi menduga korban dibunuh karena terkait perjudian yang melibatkan sindikat besar dan pengkhianatan internal. Kesaksian baru menguak kemungkinan keterlibatan pengusaha judi ternama dalam insiden kejam tersebut. Kasus ini tengah diselidiki serius oleh Kepolisian Nasional Filipina dan Departemen Kehakiman.

Kesaksian Kunci Buka Tabir Pembunuhan Sadis di Danau Taal 

Kasus ini kembali mencuat setelah seorang saksi penting muncul dan memberikan keterangan menggemparkan. Pria itu, menggunakan nama samaran “Totoy,” menuding bos lamanya sebagai dalang pembunuhan. Sang bos diketahui memiliki kekuasaan besar di dunia perjudian ilegal lokal.

Menurut Totoy, para korban dicekik, dimutilasi, lalu mayat mereka dibuang ke Danau Taal. Sebagian lainnya disebutkan dibakar di lokasi tersembunyi untuk menghilangkan jejak kejahatan. Pernyataan itu menguatkan dugaan pembunuhan berencana terhadap para pelaku sabung ayam tersebut.

Polisi telah mengonfirmasi sebagian rincian dan mengumpulkan bukti untuk mendukung dakwaan terhadap para tersangka. Kini penyelidikan diarahkan pada jaringan yang lebih luas, termasuk pengusaha terkemuka. Kejahatan ini menunjukkan kompleksitas kriminal yang melibatkan aparat dan dunia perjudian.

Motif Ancaman dan Tekad Keadilan Kian Menguat

 Totoy memutuskan bersaksi setelah nyawanya terancam oleh mantan bos yang ingin membungkamnya. Ia menyatakan keberanian itu didorong oleh rasa bersalah dan ingin membantu keluarga korban. Baginya, pengakuan ini adalah bentuk pertanggungjawaban moral atas kejahatan yang disaksikan langsung.

Totoy juga berharap keterangannya dapat mempercepat penuntasan kasus yang berlarut selama bertahun-tahun. Para keluarga korban sabung ayam telah lama mencari keadilan atas hilangnya orang-orang terkasih. Kesaksian ini menjadi titik terang penting untuk mengurai misteri berdarah tersebut.

Kepala Kepolisian Filipina, Jenderal Nicolas Torre III, mengaku sangat terkejut dengan pengakuan Totoy. Ia menegaskan komitmen lembaganya untuk menuntaskan kasus ini secara menyeluruh. Menurutnya, tindakan biadab seperti ini tidak dapat ditoleransi dalam institusi penegak hukum.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال