Luapan Kali Cibarengkok Rendam 230 Rumah di Cikahuripan, Ratusan Warga Terdampak

 

Luapan Kali Cibarengkok Rendam 230 Rumah di Cikahuripan

Banjir Melanda Desa Cikahuripan Bogor, Ratusan Warga Terdampak Luapan Kali Cibarengkok

Intensitas hujan tinggi yang mengguyur wilayah Klapanunggal, Bogor, mengakibatkan bencana banjir besar. Air Sungai Cibarengkok tak mampu menampung debit yang meningkat drastis sejak malam. Luapan air tersebut menyebabkan ratusan rumah di Desa Cikahuripan terendam cukup parah.

Peristiwa banjir ini terjadi pada Senin malam sekitar pukul 22.30 WIB di sejumlah titik. Ketinggian air mencapai 120 sentimeter, menggenangi pemukiman padat penduduk yang berada di dataran rendah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung bergerak cepat menanggapi kondisi tersebut.

Menurut keterangan resmi, banjir merendam 230 rumah yang dihuni 715 jiwa secara keseluruhan. Kabid Kedaruratan BPBD Bogor menjelaskan bahwa penyebab banjir murni karena faktor cuaca. Tidak ada tanggul jebol atau kerusakan teknis dari saluran air di kawasan tersebut.

Ratusan Rumah Terendam, Warga Dievakuasi dan Ada yang Sakit

Banjir yang melanda membuat sejumlah warga terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat aman. Masjid Jami Al-Hikmah dijadikan lokasi pengungsian sementara untuk para warga terdampak. Kondisi di masjid pun ramai oleh aktivitas darurat sejak malam.

Adam, pejabat BPBD setempat, menyebutkan bahwa meski tidak ada korban jiwa, ada satu warga sakit. Korban tersebut langsung dievakuasi ke Puskesmas Cikahuripan untuk mendapatkan penanganan medis. Warga lainnya bertahan di lokasi yang dianggap aman menunggu situasi membaik.

Evakuasi dilakukan oleh tim gabungan relawan dan aparat desa sejak dini hari. Mereka bekerja keras memastikan semua warga selamat dan tidak ada yang terjebak. Ketersediaan logistik dasar seperti makanan cepat saji, selimut, dan air bersih juga langsung disuplai ke lokasi banjir.

Kondisi Air Mulai Surut, Warga Diminta Tetap Waspada Cuaca Ekstrem

Hingga Selasa pagi pukul 04.30 WIB, air dilaporkan mulai mengalami penurunan signifikan. Ketinggian air di beberapa lokasi yang semula 120 cm kini turun menjadi sekitar 30 cm. Meski demikian, warga diminta tetap waspada terhadap potensi banjir susulan.

Petugas BPBD terus memantau kondisi sungai dan memperingatkan warga untuk menghindari aktivitas di dekat aliran air. Pihak desa juga menghimbau agar warga tidak kembali ke rumah sebelum kondisi benar-benar aman. Pembersihan lumpur dan sampah akan dilakukan bertahap.

Bencana banjir ini menjadi pengingat bahwa sistem drainase dan pengendalian banjir perlu ditingkatkan. Pemkab Bogor diminta segera mengevaluasi kondisi sungai dan saluran air di kawasan rawan. Harapannya, kejadian seperti ini tak kembali terjadi pada musim hujan berikutnya.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال