Remaja Tewas Dibacok dalam Tawuran Brutal di Cipinang Cempedak Jaktim

 

Remaja Tewas Dibacok dalam Tawuran Brutal di Cipinang Cempedak Jaktim

Korban Tewas Usai Bentrokan Antarkelompok di Kolong Tol Kebon Nanas

Seorang remaja berusia 18 tahun tewas dalam insiden tawuran di kawasan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur. Peristiwa berdarah ini terjadi pada Minggu dini hari dan menyebabkan korban mengalami sejumlah luka bacok yang cukup parah. 

Informasi dari pihak kepolisian menyebutkan korban sempat dibawa ke RS Premier Jatinegara oleh dua orang tidak dikenal. Petugas dari Polsek Jatinegara langsung melakukan pengecekan ke lokasi usai menerima laporan dari warga setempat. 

Saat polisi tiba, bentrokan telah selesai, namun ditemukan jejak darah di sekitar lokasi. Bercak darah ditemukan tidak jauh dari gerbang masuk Tol Kebon Nanas arah Jatinegara. Kejadian ini menambah daftar panjang kasus kekerasan remaja di ibu kota. 

Polisi kini mengamankan dua orang yang mengantar korban ke rumah sakit. Hingga kini penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengungkap pelaku sebenarnya.

Korban Alami Luka Bacok di Bagian Tubuh Sebelah Kiri 

Korban berinisial A mengalami luka cukup parah akibat sabetan senjata tajam pada tubuhnya. Berdasarkan pemeriksaan medis di RS Premier Jatinegara, luka bacok menyasar area leher, tangan, jari, dan kaki sebelah kiri. 

Saat dibawa ke rumah sakit, nyawa korban sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada pukul 02.35 WIB. Polisi menyebutkan luka bacok itu sangat dalam dan diduga akibat senjata tajam jenis celurit. 

Dua orang yang mengantar korban langsung dimintai keterangan untuk mendalami kronologi kejadian tersebut. Mereka kini ditahan sementara di Polsek Jatinegara untuk membantu penyelidikan lebih lanjut. 

Kasus ini menjadi perhatian serius mengingat lokasi tawuran berada di area padat penduduk. Warga sekitar mengaku sering melihat kelompok remaja berkumpul larut malam di sekitar jalan tol. Kejadian semacam ini dikhawatirkan memicu trauma sosial di lingkungan masyarakat setempat.

Orang Tua Korban Tolak Autopsi dan Serahkan Kasus ke Kepolisian 

Orang tua korban memilih untuk tidak melakukan proses autopsi baik luar maupun dalam terhadap jenazah anaknya. Dalam surat pernyataan resmi, keluarga menyatakan telah mengikhlaskan kepergian korban dan tidak akan menuntut pihak manapun. 

Pihak kepolisian pun menghormati keputusan keluarga dan tetap melanjutkan proses penyelidikan sesuai prosedur. Jenazah korban selanjutnya dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati untuk pemulasaraan lebih lanjut. 

Polisi masih berupaya mengidentifikasi pelaku yang diduga terlibat dalam tawuran tersebut. Kejadian ini menunjukkan perlunya peningkatan patroli dan pengawasan terhadap aktivitas remaja di malam hari. Bentrokan remaja seperti ini kerap terjadi akibat provokasi di media sosial maupun konflik antarwilayah. 

Kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih aktif melapor jika melihat gerombolan mencurigakan. Penanganan cepat diharapkan dapat mencegah jatuhnya korban jiwa dalam kejadian serupa di masa mendatang.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال