Pencarian Mahasiswa Hanyut di Pantai Ungapan Terus Dilakukan
Pencarian terhadap seorang mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang dilaporkan hanyut di Pantai Ungapan terus diperluas.
Mahasiswa bernama Muhamad Reval Abwinanda (19) dilaporkan terseret ombak saat bermain air di bibir pantai bersama rekannya. Hingga hari keempat pascakejadian, tim gabungan masih belum menemukan keberadaan korban.
Pencarian dilakukan dari darat dan laut. Tim SAR dibantu aparat gabungan serta relawan lokal menyisir area sekitar Pantai Ungapan, memperluas pencarian hingga ke titik-titik pantai di sebelah timur dan barat lokasi hilangnya korban.
Penyisiran Diperluas ke Dua Arah
Tim SAR membagi pencarian ke dua arah utama. Ke arah barat, pencarian dilakukan hingga Pantai Wonogoro yang berjarak sekitar 20 kilometer dari lokasi awal. Sementara ke arah timur, penyisiran dilanjutkan hingga ke Pantai Sendiki, sekitar 10 kilometer jauhnya.
Jalur darat difokuskan pada penyisiran tebing, batu karang, dan sepanjang bibir pantai. Sementara itu, pencarian laut mengandalkan perahu karet dan perahu jukung untuk menjangkau area yang tidak bisa dijangkau dari darat.
Tantangan Cuaca dan Alam
Gelombang tinggi menjadi kendala utama dalam pencarian ini. Gelombang laut selatan dilaporkan mencapai 2,5 meter, ditambah dengan tiupan angin kencang yang menyulitkan pergerakan perahu.
Situasi ini membuat pencarian dari laut harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan korban tambahan.
Cuaca yang tidak menentu juga membuat pencarian harus dibatasi pada jam-jam tertentu, menghindari sore hari ketika angin laut cenderung lebih kuat. Meski begitu, semangat tim pencari tetap tinggi dan pencarian tetap dilakukan secara bergantian setiap pagi dan siang.
Personel dan Strategi Lapangan
Sekitar 37 personel dari berbagai instansi diterjunkan. Mereka berasal dari tim SAR, polisi, TNI AL, relawan desa, PMI, hingga Perhutani. Semua bekerja sama membentuk tim terpadu yang ditempatkan di posko pencarian sekitar Pantai Ungapan.
Penyisiran dilakukan tiga kali sehari: pagi, siang, dan sore. Selain menggunakan perahu, pencarian juga dilakukan dengan berjalan kaki menyisir setiap jengkal pantai. Beberapa alat pengaman tambahan juga disiapkan untuk memastikan keselamatan personel pencari.
Kronologi Singkat Kejadian
Insiden bermula saat korban dan rekannya bermain air di bibir Pantai Ungapan sekitar pukul tujuh pagi. Ombak besar datang tiba-tiba dan menyeret mereka ke tengah laut.
Rekan korban berhasil selamat setelah berhasil ditarik oleh warga sekitar yang melihat kejadian tersebut. Namun Reval tidak sempat tertolong dan langsung hilang terbawa arus.
Sejak saat itu, tim SAR langsung melakukan pencarian. Hari pertama pencarian difokuskan di area sekitar lokasi tenggelam. Namun karena belum ditemukan, pencarian diperluas pada hari kedua dan seterusnya.
Imbauan untuk Warga dan Wisatawan
Tim pencari mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk lebih berhati-hati saat berkunjung ke pantai selatan. Ombak di wilayah ini dikenal ganas dan bisa menyeret korban dalam hitungan detik.
Warga juga diminta untuk tidak nekat ikut mencari tanpa perlengkapan yang memadai. Jika melihat tanda-tanda mencurigakan seperti pakaian, barang pribadi, atau jejak di pantai, segera melapor ke petugas atau posko pencarian terdekat.
Harapan Tim SAR dan Keluarga
Pihak keluarga korban terus memantau proses pencarian di lokasi. Mereka berharap anaknya bisa segera ditemukan, dalam kondisi apa pun, agar bisa dimakamkan secara layak.
Tim SAR menyatakan bahwa pencarian akan terus dilakukan selama diperlukan. Mereka berkomitmen tidak akan menghentikan proses sebelum ada kepastian mengenai keberadaan korban. Pihak-pihak terkait juga siap menambah personel maupun peralatan jika dibutuhkan.
Pencarian mahasiswa Polinema yang hilang di Pantai Ungapan menjadi peringatan keras soal bahaya pantai selatan. Meski pencarian berlangsung di tengah cuaca ekstrem, tim gabungan tetap solid dan penuh harapan. Masyarakat diimbau untuk mendukung upaya ini serta menjaga keselamatan saat beraktivitas di pantai.

