Presiden Donald Trump mengajukan pemangkasan anggaran federal AS sebesar $163 miliar atau sekitar Rp 2.673 triliun. Langkah ini menargetkan pengurangan 22,6% pada pengeluaran non-pertahanan, termasuk bantuan luar negeri, kesehatan, pendidikan, dan inisiatif lingkungan. Sementara itu, anggaran pertahanan dan keamanan dalam negeri justru mengalami peningkatan sebesar 13% dan 65%.
Trump menyatakan bahwa pemangkasan ini bertujuan untuk menghilangkan program yang dianggap "woke", "boros", atau "dipersenjatai". Beberapa lembaga seperti USAID dan program energi terbarukan menjadi sasaran utama pengurangan anggaran. Administrasi Trump berpendapat bahwa prioritas pendanaan saat ini lebih menguntungkan kelompok tertentu dibandingkan masyarakat pekerja Amerika.
Senator Susan Collins menyatakan keprihatinannya, sementara pemimpin Demokrat di Senat, Chuck Schumer, mengecamnya sebagai "tidak berperasaan" dan tidak bertanggung jawab. Rencana ini memperlihatkan upaya Trump untuk memperkecil birokrasi pemerintah dan meningkatkan keamanan nasional.
Dampak Pemangkasan terhadap Program Sosial
Pemangkasan anggaran yang diusulkan oleh Trump berdampak signifikan pada berbagai program sosial. Program bantuan pangan (SNAP) menghadapi pengurangan sebesar 28%, sementara pengeluaran untuk Medicaid dapat menurun hingga $200 miliar dalam lima tahun ke depan. Pemotongan ini menimbulkan kekhawatiran akan konsekuensi serius bagi keluarga berpenghasilan rendah dan lansia.
Pendanaan pendidikan juga menjadi sorotan, dengan pengurangan sebesar $10 miliar pada program bantuan mahasiswa federal. Kritikus berpendapat bahwa langkah ini dapat memperburuk krisis utang mahasiswa dan menghambat akses pendidikan tinggi bagi siswa berpenghasilan rendah. Senator Elizabeth Warren menyebut anggaran ini sebagai serangan langsung terhadap keluarga pekerja.
Reaksi publik terhadap usulan anggaran ini beragam. Beberapa mendukung langkah Trump sebagai upaya disiplin fiskal, sementara yang lain mengkhawatirkan dampaknya terhadap ketimpangan sosial dan ekonomi. Perdebatan mengenai anggaran ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan proses pembahasan di Kongres.
Peningkatan Anggaran Pertahanan dan Infrastruktur
Meskipun banyak program sosial mengalami pemangkasan, anggaran pertahanan dan infrastruktur justru mengalami peningkatan signifikan. Trump mengalokasikan dana besar untuk sistem rudal canggih, keamanan siber, dan kesiapan militer guna menghadapi ancaman global. Selain itu, $300 miliar dialokasikan untuk perbaikan infrastruktur nasional, termasuk jembatan, jalan raya, dan perluasan internet broadband di daerah pedesaan.
Trump menyatakan bahwa prioritas ini bertujuan untuk membangun Amerika yang lebih kuat dengan mengutamakan keamanan dan pertumbuhan ekonomi. Namun, pengalihan dana dari program sosial ke pertahanan dan infrastruktur menimbulkan pertanyaan mengenai keseimbangan kebijakan pemerintah. Kritikus menilai bahwa langkah ini dapat memperlebar kesenjangan sosial dan mengabaikan kebutuhan masyarakat rentan.
Rencana anggaran ini mencerminkan visi Trump untuk masa jabatan keduanya: memperkuat pertahanan, mendorong pertumbuhan infrastruktur, dan mengurangi pengeluaran pemerintah. Namun, dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari warga Amerika masih menjadi perdebatan yang belum terselesaikan. Proses pembahasan di Kongres akan menjadi penentu akhir dari implementasi anggaran ini.

