Longsor terjadi dini hari Minggu (18/5) di Distrik Ba Be, Provinsi Bac Kan, Vietnam Utara. Bencana ini dipicu hujan deras sepanjang hari Sabtu yang memicu banjir bandang sebelumnya. Material tanah dan batu mengalir deras dari lereng gunung dengan kecepatan tinggi.
Warga melaporkan mendengar suara ledakan keras dari puncak gunung sebelum bencana terjadi. Pejabat setempat Tieu Xuan Tai mengkonfirmasi retakan selebar 2 meter telah terlihat sejak 2021. Tim SAR bekerja 12 jam nonstop untuk mengevakuasi korban.
Empat korban jiwa ditemukan tertimbun reruntuhan rumah yang hancur. Sebanyak 15 rumah rata dengan tanah dan puluhan lainnya rusak berat. Akses jalan terputus total akibat timbunan material setinggi 3 meter.
Faktor Penyebab dan Peringatan Cuaca
Badan Geologi Vietnam menyebut kemiringan lereng >30 derajat menjadi faktor risiko utama. Curah hujan mencapai 250mm dalam 24 jam memicu ketidakstabilan tanah. Retakan alami di puncak gunung memperparah kondisi lereng yang sudah rapuh.
Dinas Meteorologi memperingatkan hujan lebat akan kembali terjadi 48 jam ke depan. Akumulasi hujan diprediksi mencapai 300mm di wilayah Bac Kan dan sekitarnya. Warga di zona merah diperintahkan mengungsi ke shelter darurat.
Pakar lingkungan mencatat deforestasi meningkatkan risiko longsor 40% di Vietnam Utara. Sistem peringatan dini berbasis SMS telah diaktifkan sejak pagi. Drone pemantau dikerahkan untuk memindai retakan baru di lereng gunung.
Operasi Penyelamatan dan Kondisi Pengungsi
Tim SAR gabungan dikerahkan dengan 2 helikopter untuk evakuasi darurat. Tiga desa terisolasi akibat jembatan penghubung ambles diterjang banjir. Relawan kesulitan mendistribusikan bantuan melalui jalan darat.
Sebanyak 200 pengungsi ditampung di balai desa dengan kondisi terbatas. Bantuan darurat berupa 500 paket makanan dan 300 selimut telah tiba lokasi. Tujuh korban luka-luka dirujuk ke rumah sakit provinsi.
Pemerintah mengalokasikan dana darurat senilai 2 juta USD untuk tanggap bencana. Tim medis lapangan didirikan untuk menangani trauma korban selamat. Listrik dan komunikasi masih padam di 5 desa terdampak.

