Presiden terpilih Prabowo Subianto menemani Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Candi Borobudur. Kunjungan dilakukan dengan iring-iringan kendaraan terbuka menyusuri jalur wisata di kompleks candi. Tampak dalam rombongan, istri Macron, Brigitte Macron, dan putra desainer terkenal, Didit Hediprasetyo.
Dalam suasana santai, rombongan bergerak menggunakan boogie car menyusuri pelataran candi yang legendaris. Penggunaan kendaraan ini menjadi bagian protokol wisata untuk menjaga keutuhan situs warisan dunia. Prabowo terlihat mengenakan kemeja putih, menyambut tamu negara dengan senyum hangat sepanjang perjalanan.
Rombongan tiba di kawasan Candi Borobudur sekitar pukul 14.04 WIB, Kamis, 29 Mei 2025.
Sebelum naik ke atas candi, Prabowo dan Macron menyempatkan diri berfoto bersama dengan latar candi. Momen ini menggambarkan kedekatan mereka sebagai pemimpin negara dan sahabat diplomatik yang sejajar.
Kehangatan Prabowo Menyambut Macron di Tengah Megahnya Warisan Dunia
Setelah sesi foto, Prabowo dan Macron berjalan menuju mobil boogie yang telah disiapkan di pelataran.
Tampak Brigitte Macron dan Didit Hediprasetyo berjalan mengikuti mereka dari arah belakang perlahan. Keempatnya menuju boogie car dengan iringan pengamanan yang tetap memberi ruang suasana santai.
Prabowo duduk di kursi sopir, sementara Macron berada di sebelahnya menikmati pemandangan Borobudur. Brigitte dan Didit menempati kursi bagian belakang, tampak berbincang ringan selama perjalanan berlangsung. Rombongan kemudian bergerak pelan menuju tangga utama yang mengarah ke bagian atas struktur candi.
Setibanya di tangga, keempatnya turun dari boogie car dan langsung bergabung dengan para delegasi resmi. Mereka mulai menaiki anak tangga Candi Borobudur sambil tetap menjaga protokol wisata yang berlaku. Suasana terlihat hangat dan penuh keakraban, menggambarkan kolaborasi budaya yang harmonis antarnegara.
Makna Diplomasi Budaya di Balik Kunjungan Kepala Negara ke Borobudur
Candi Borobudur bukan hanya sekadar destinasi wisata, tapi juga representasi diplomasi budaya Indonesia. Dengan mengundang tamu negara ke situs ini, Indonesia menegaskan komitmennya menjaga warisan leluhur. Prabowo menunjukkan diplomasi tak melulu soal politik, tapi juga tentang warisan dan identitas bangsa.
Macron, yang dikenal peduli akan sejarah dan budaya, menyambut baik pendekatan tersebut dengan antusias. Ia bahkan mengungkapkan kekagumannya terhadap pelestarian Borobudur dan pengelolaan kawasan wisatanya. Pernyataan itu disampaikan saat wawancara singkat dengan media yang mengikuti agenda kenegaraan tersebut.
Melalui kunjungan ini, Borobudur bukan hanya destinasi wisata, tapi juga panggung hubungan antarbangsa. Indonesia sukses menunjukkan wajah moderat, ramah, dan penuh penghormatan terhadap peradaban masa lalu. Sebuah contoh nyata bagaimana diplomasi budaya menjadi jembatan mempererat hubungan lintas negara.
