Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan kesiapan Jakarta dalam mendukung peluncuran Koperasi Merah Putih. Sebanyak 267 koperasi ditargetkan terbentuk di seluruh kelurahan sebelum 12 Juli 2025. Langkah ini merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan koperasi desa/kelurahan.
Pramono menyatakan bahwa koperasi-koperasi tersebut akan mulai beroperasi penuh pada Oktober 2025. Ia telah menginstruksikan seluruh lurah untuk memastikan keberhasilan program ini di wilayah masing-masing. Jakarta diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam implementasi koperasi berbasis kelurahan.
Program ini juga telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jakarta. Pemprov Jakarta berkomitmen menyediakan fasilitas pendukung seperti kantor koperasi, kios sembako, dan layanan kesehatan. Langkah ini bertujuan memperkuat ekonomi rakyat melalui koperasi yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Koperasi Merah Putih Jadi Strategi Ekonomi Baru untuk Kesejahteraan Masyarakat
Koperasi Merah Putih dirancang sebagai pusat distribusi kebutuhan dasar masyarakat, termasuk sembako dan LPG. Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, menyatakan koperasi ini juga akan menyalurkan bantuan sosial seperti BLT. Tujuannya adalah mendekatkan layanan negara kepada masyarakat di tingkat kelurahan.
Riza menambahkan bahwa koperasi akan dilengkapi dengan fasilitas seperti klinik, apotek, dan gudang logistik. Hal ini untuk memastikan pelayanan yang komprehensif bagi warga. Ia juga mengapresiasi dukungan penuh dari Gubernur Pramono dalam merealisasikan program ini di Jakarta.
Dengan infrastruktur yang memadai dan sumber daya manusia yang kompeten, Jakarta diyakini mampu menjadi pelopor dalam implementasi Koperasi Merah Putih. Program ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Operasional Dimulai Oktober, Masyarakat Diharapkan Aktif Berpartisipasi
Pemerintah menargetkan peluncuran resmi Koperasi Merah Putih pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional. Setelah itu, koperasi-koperasi di Jakarta diharapkan mulai beroperasi penuh pada Oktober 2025. Pramono menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung keberhasilan program ini.
Pemprov Jakarta akan mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi warga terkait pengelolaan koperasi. Langkah ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan koperasi. Selain itu, pemerintah juga akan memastikan ketersediaan fasilitas pendukung di setiap kelurahan.
Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi instrumen efektif dalam memperkuat ekonomi rakyat. Program ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan koperasi berbasis komunitas. Keberhasilan Jakarta dalam implementasi program ini akan menjadi tolok ukur nasional.

