Manuver Darurat Jet Tempur AS Tergelincir dari Kapal Induk Saat Diserang Houthi

 

Manuver Darurat Jet Tempur AS Tergelincir dari Kapal Induk Saat Diserang Houthi

Pada hari Senin, sebuah jet tempur F/A-18E Super Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat jatuh dari kapal induk USS Harry S. Truman ke Laut Merah. Insiden terjadi saat pesawat sedang ditarik di hanggar kapal, namun kru kehilangan kendali sehingga pesawat dan kendaraan penariknya terjatuh ke laut. Satu pelaut mengalami cedera ringan dalam kejadian ini.

USS Harry S. Truman sedang menjalankan operasi militer terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman. Sejak 15 Maret, kapal induk ini terlibat dalam serangan udara harian sebagai bagian dari kampanye militer AS di wilayah tersebut. Meskipun kehilangan pesawat, kelompok tempur Truman tetap beroperasi penuh.

Sebelumnya, pada hari yang sama, Houthi mengklaim telah meluncurkan serangan rudal dan drone yang memaksa Truman mundur, meskipun klaim ini belum diverifikasi. Insiden ini menandai kerugian kedua bagi kelompok tempur Truman setelah kejadian serupa pada Desember lalu. Penyelidikan atas insiden ini sedang berlangsung.

Latar Belakang Operasi Militer di Laut Merah

USS Harry S. Truman merupakan salah satu dari dua kapal induk AS yang aktif meluncurkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman. Kampanye militer ini, yang dimulai pada 15 Maret, telah menghantam ratusan target dalam beberapa minggu terakhir. Operasi ini bertujuan untuk menekan kemampuan militer Houthi yang telah mengganggu lalu lintas maritim di Laut Merah.

Houthi telah menargetkan kapal-kapal dagang dengan rudal dan drone sejak 2023, mengklaim tindakan mereka sebagai solidaritas terhadap Palestina. AS dan sekutunya telah meningkatkan kehadiran militer di wilayah tersebut untuk melindungi jalur pelayaran internasional. Namun, situasi tetap tegang dengan risiko insiden seperti jatuhnya jet tempur baru-baru ini.

Meskipun menghadapi tantangan, Angkatan Laut AS menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut. Penyelidikan atas insiden jatuhnya jet tempur akan membantu mencegah kejadian serupa di masa depan. Operasi militer terhadap Houthi diperkirakan akan terus berlanjut hingga ancaman terhadap pelayaran dapat diatasi.

Dampak dan Tanggapan Terhadap Insiden

Insiden jatuhnya jet tempur F/A-18E Super Hornet menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan operasi militer di Laut Merah. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materiil dan cedera pada pelaut menunjukkan risiko tinggi dalam operasi semacam ini. Angkatan Laut AS segera memulai penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti insiden tersebut.

Pihak militer menekankan bahwa keselamatan personel adalah prioritas utama. Langkah-langkah akan diambil untuk meningkatkan prosedur keselamatan dan mencegah kejadian serupa. Selain itu, evaluasi terhadap peralatan dan pelatihan kru akan dilakukan untuk memastikan kesiapan operasional.

Komunitas internasional memantau situasi dengan cermat, mengingat pentingnya Laut Merah sebagai jalur perdagangan global. Stabilitas di wilayah ini sangat penting untuk ekonomi dunia. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga keamanan dan mencegah eskalasi konflik akan terus menjadi fokus utama.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال