Balita Meninggal Dibakar Kekasih Ibu: Ditemukan Memar di Organ Intim, Kerap Dipaksa

 

Balita Meninggal

Seorang bocah balita berusia tiga tahun ditemukan tewas mengenaskan dalam rumah kecil. Kejadian itu terjadi saat ibunya pergi bekerja, meninggalkan anaknya bersama kekasih barunya. Warga sekitar mencium bau terbakar lalu melapor ke ketua RT sebelum polisi turun tangan.

Tubuh korban ditemukan hangus dengan beberapa bagian tak bisa dikenali, termasuk wajah. Petugas medis menyatakan luka bakar sangat parah dan diperkirakan korban dibakar dalam kondisi hidup. Kasus ini langsung menyita perhatian publik karena kekejaman yang sulit diterima akal sehat manusia.

Menurut penyidik, pelaku mengaku membakar korban karena terganggu saat sedang bermain. Namun pengakuan tersebut berubah-ubah, menandakan kemungkinan niat jahat yang lebih besar lagi. Pelaku juga sempat berupaya melarikan diri sebelum akhirnya ditangkap oleh aparat kepolisian setempat.

Fakta Luka Memar pada Alat Vital

Pemeriksaan forensik menunjukkan adanya luka memar serius pada bagian sensitif tubuh korban. Luka tersebut menandakan adanya dugaan kekerasan seksual sebelum korban mengalami luka bakar hebat. Dokter forensik menyatakan luka itu bukan akibat terbakar, tapi trauma benda tumpul berulang.

Polisi mendalami adanya tindakan kekerasan seksual bagian dari motif kejahatan pelaku. Keterangan dari saksi menyebutkan pelaku sering memperlakukan korban dengan cara kasar dan sadis. Bahkan beberapa kali terdengar teriakan tangis dari rumah kontrakan ketika ibunya tidak ada.

Dugaan kuat bahwa pelaku sudah lama menyiksa korban secara fisik maupun psikis. Tetangga mengaku sempat mencurigai ada yang tidak beres, namun tak berani campur tangan. Kasus ini membuka mata publik akan pentingnya kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar kita.

Pelaku Sering Paksa Korban Lakukan Hal Tak Wajar

Pemeriksaan terhadap pelaku membongkar sejumlah fakta mengejutkan terkait kekerasannya. Pelaku kerap memaksa korban melakukan gerakan atau tindakan yang tidak pantas untuk anak seusia. Psikolog anak menyebut ini sebagai bentuk pelecehan berulang dengan motif pemuasan pribadi pelaku.

Beberapa barang bukti ditemukan, termasuk video dari ponsel pelaku yang memperlihatkan tindakan aneh. Rekaman itu dijadikan alat bukti utama untuk memperberat hukuman pelaku dalam persidangan mendatang. Pelaku didakwa melakukan pembunuhan berencana, kekerasan terhadap anak, serta pelecehan seksual berat.

Ibu korban saat ini masih dalam kondisi syok dan sedang menjalani pendampingan psikolog. Polisi belum menetapkan statusnya sebagai tersangka meski lalai meninggalkan anak pada pacar. Kasus ini membuka diskusi luas soal perlindungan anak dan pentingnya selektif memilih pasangan.

 

 

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال