Capaian Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia
Survei terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2025 memperlihatkan lonjakan positif dalam kualitas layanan haji. Dari sepuluh indikator utama, tujuh masuk kategori sangat memuaskan, sementara tiga lainnya tergolong memuaskan. Hal ini menandai perkembangan nyata dalam penyelenggaraan ibadah haji yang terus berbenah setiap tahun.
Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun ini tercatat 88,46 poin, meningkat 0,26 poin dari periode sebelumnya. Capaian tersebut menempatkan layanan haji Indonesia pada predikat sangat memuaskan. Perbaikan ini menunjukkan konsistensi pemerintah dalam menjawab kebutuhan jemaah melalui layanan yang lebih baik dan terukur.
Menurut Kepala BPS Amalia Adininggar, mayoritas jemaah merasa layanan yang diberikan telah sesuai bahkan melebihi ekspektasi. Ia menegaskan kepuasan jemaah bukan hanya hasil kerja teknis, melainkan buah kolaborasi antara kebijakan pemerintah, pelatihan petugas, dan evaluasi berkelanjutan.
Layanan dengan Nilai Sangat Memuaskan
Pencapaian tertinggi tahun ini diraih layanan transportasi bus Shalawat dengan skor 92,15 poin. Fasilitas aman, nyaman, serta sopir berpengalaman menjadi alasan utama tingginya apresiasi. Transportasi antarkota juga mendapatkan nilai tinggi dengan 91,62 poin, karena kelengkapan fasilitas dan keramahan pengemudi.
Selain transportasi, layanan petugas haji menempati urutan berikutnya dengan skor 89,72. Jemaah menilai petugas mampu bekerja cepat, sigap, dan penuh empati. Faktor ini menjadi kunci penting dalam menciptakan suasana ibadah yang lebih tenang dan terkendali, terutama bagi jemaah lanjut usia.
Layanan ibadah serta konsumsi non-Armuzna juga mendapat penilaian sangat baik, masing-masing 89,45 dan 89,41 poin. Akomodasi hotel berada pada 85,28 poin, masih masuk kategori sangat memuaskan. Angka-angka tersebut menandakan meningkatnya profesionalisme dalam pengelolaan layanan haji secara menyeluruh.
Layanan dengan Nilai Memuaskan
Meskipun sebagian besar indikator sudah tergolong sangat memuaskan, masih ada tiga layanan dengan nilai memuaskan. Konsumsi di Armuzna memperoleh skor 83,56 poin, diikuti transportasi bus Armuzna 81,14 poin, dan akomodasi tenda dengan 78,37 poin. Ketiganya masih perlu perbaikan agar selaras dengan indikator lainnya.
Namun demikian, akomodasi tenda justru mencatat peningkatan terbesar dibanding tahun lalu. Perbaikan fasilitas dasar, penataan ruang, serta kenyamanan jemaah mulai menunjukkan hasil positif. Layanan ibadah dan kinerja petugas juga mengalami peningkatan signifikan, memperlihatkan arah pembenahan yang konsisten.
Transportasi Armuzna masih menjadi tantangan, terutama pada puncak ibadah dengan mobilitas jemaah yang tinggi. Kondisi ini menuntut strategi manajemen transportasi yang lebih baik agar kenyamanan dan keselamatan jemaah tetap terjaga. Dengan evaluasi terstruktur, layanan ini diproyeksikan akan mengalami peningkatan pada musim haji mendatang.
Harapan ke Depan dari Kementerian Agama
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyambut positif capaian survei yang menunjukkan peningkatan kepuasan jemaah. Ia menegaskan pentingnya mempertahankan prestasi sekaligus mendorong indeks agar mampu menembus angka di atas 90 poin di masa depan. Harapan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menghadirkan pengalaman ibadah terbaik.
Menurutnya, kunci utama keberhasilan terletak pada kualitas petugas haji. Pembekalan yang mendalam dan semangat pengabdian menjadi modal utama. Dedikasi penuh petugas yang rela membantu hingga menggendong jemaah adalah teladan yang harus dijaga dan diwariskan.
Selain itu, penguatan koordinasi antara Kementerian Agama, pemerintah Arab Saudi, dan lembaga terkait dianggap penting. Upaya kolektif ini akan menciptakan sistem layanan haji yang semakin efisien, aman, dan bermartabat. Dengan doa dan kerja keras, penyelenggaraan haji di masa mendatang diyakini akan lebih baik.
