Polisi Selidiki Kematian Diplomat Kemlu di Kamar Kos Menteng

 

Polisi Selidiki Kematian Diplomat Kemlu di Kamar Kos Menteng

Polisi Telusuri Misteri Kematian Diplomat Kemlu di Kamar Kos Menteng

Petugas kepolisian masih menyelidiki kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri berinisial ADP. Pria berusia 39 tahun itu ditemukan tewas di dalam kamar kosnya, wilayah Menteng, Jakarta Pusat. Polisi menyebut saat ini proses penyelidikan masih berlangsung secara bertahap dan sistematis. 

Fokus utama penyidik adalah menunggu hasil dari laboratorium forensik terkait sidik jari pada lakban. Benda tersebut ditemukan menutupi sebagian wajah korban saat jasadnya dievakuasi. Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandi, mengatakan proses investigasi belum bisa simpulkan penyebab kematian korban. 

Menurutnya, belum ada hasil final terkait pemeriksaan laboratorium forensik terhadap barang bukti penting. Salah satu yang tengah diteliti yakni lakban yang melekat pada wajah jenazah saat ditemukan. "Kami masih tunggu hasil labfor untuk sidik jari dan sisa lakban di lokasi," ujarnya. 

Rekaman CCTV sudah berada di tangan petugas untuk dianalisis lebih lanjut. Namun proses penyatuan rekaman menjadi satu video utuh membutuhkan waktu cukup lama. Sebab data video tersebut terfragmentasi dalam potongan-potongan pendek. "Rekaman CCTV sedang disusun ulang agar bisa terlihat pergerakan satu malam penuh," jelas Kapolsek.

Rekaman CCTV dan Bukti Makan Malam Jadi Petunjuk Awal

Keterangan saksi mata dan rekaman CCTV menjadi petunjuk awal dalam proses penyelidikan polisi. Malam sebelum ditemukan tewas, korban diketahui sempat berbincang singkat dengan penjaga kos. Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 22.00 hingga 22.30 WIB menurut informasi dari saksi. 

"Korban sempat menyapa penjaga kos, hanya berkata ‘Ayo mas’, lalu berlalu," kata Rezha. Selain itu, korban terlihat mengambil makanan dari pengemudi ojek online yang datang mengantar pesanan. Tak lama kemudian, korban makan di ruang bersama yang tersedia di dalam area kos. 

Beberapa menit setelahnya, korban juga terlihat keluar sebentar untuk membuang sampah. Aktivitas tersebut terekam dengan jelas melalui kamera pengawas di area sekitar kos. Setelah membuang sampah, korban masuk ke dalam kamarnya dan tidak muncul lagi dalam rekaman. 

Menurut informasi dari polisi, korban terakhir kali berkomunikasi dengan sang istri sekitar pukul 21.00 WIB. Percakapan tersebut berlangsung normal dan tak ada indikasi mencurigakan dari isi pembicaraan. "Istri korban membenarkan komunikasi terakhir terjadi malam itu melalui telepon," jelas Kapolsek.

Kronologi Aktivitas Terakhir Dipelajari Untuk Ungkap Kematian

Hasil penyelidikan sementara menunjukkan korban sempat menjalani rutinitas harian seperti biasa malam itu. Tak ada perilaku mencurigakan dari korban berdasarkan pantauan CCTV maupun keterangan penjaga kos. 

Aktivitasnya mencerminkan rutinitas biasa seperti memesan makanan dan membuang sampah. Setelah itu, ia langsung masuk kamar dan tak terlihat keluar lagi hingga ditemukan tak bernyawa. Polisi masih mencoba menyusun kronologi lengkap dari malam kejadian, termasuk komunikasi digital korban. 

Penyidik juga sedang mendalami kemungkinan keterlibatan pihak ketiga dalam insiden ini. Pemeriksaan terhadap barang bukti seperti lakban menjadi salah satu kunci utama mengungkap motif kematian. Apakah lakban itu digunakan korban sendiri atau dipasang orang lain masih belum diketahui. 

Rekaman CCTV yang kini sedang dianalisis di laboratorium menjadi kunci visual utama. Dengan menyatukan semua rekaman, polisi berharap bisa merekonstruksi kejadian malam itu secara akurat. Semua temuan ini akan dikombinasikan dengan keterangan saksi dan hasil labfor demi hasil investigasi menyeluruh. 

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال