USS Harry S. Truman (CVN-75) merupakan salah satu kapal induk terbesar milik Angkatan Laut AS. Dinamai dari presiden ke-33 Amerika Serikat, kapal ini mulai beroperasi pada tahun 1998. Dengan bobot mencapai 97.000 ton, kapal ini mampu membawa 90 pesawat tempur dan helikopter.
Sebagai bagian dari kelas Nimitz, Truman dirancang untuk misi serbaguna di berbagai medan perang. Kapal ini dilengkapi dua reaktor nuklir A4W yang memberinya daya tahan operasional hingga 25 tahun. Selain itu, sistem pertahanan rudal dan radar canggih membuatnya sulit ditembus musuh.
Keberadaan Truman memperkuat dominasi AS di lautan global, khususnya di Timur Tengah dan Pasifik. Kapal ini kerap terlibat dalam operasi militer besar, termasuk Perang Afghanistan dan Irak. Dengan kru lebih dari 5.000 orang, Truman menjadi simbol kekuatan angkatan laut modern.
Spesifikasi Teknis dan Persenjataan
Dengan panjang 333 meter dan lebar dek 78 meter, Truman mampu menampung berbagai jenis pesawat tempur. Dek penerbangannya dilapisi material khusus tahan panas dan tekanan tinggi. Kapal ini juga memiliki empat katapult uap untuk meluncurkan pesawat dalam hitungan detik.
Persenjataan utama Truman mencakup sistem pertahanan rudal RIM-7 Sea Sparrow dan RIM-116 Rolling Airframe. Selain itu, senjata jarak dekat Phalanx CIWS digunakan untuk menghancurkan ancaman udara. Radar AN/SPY-1 dan sistem elektronik canggih memastikan deteksi dini terhadap musuh.
Tenaga nuklir memungkinkan Truman berlayar nonstop tanpa pengisian bahan bakar selama 20 tahun. Kecepatan maksimalnya mencapai 30 knot (56 km/jam), menjadikannya salah satu kapal tercepat di kelasnya. Dengan daya tahan tinggi, kapal ini siap menghadapi berbagai skenario pertempuran.
Peran Strategis dalam Operasi Militer Modern
USS Harry S. Truman berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan maritim global. Kapal ini kerap dikerahkan untuk misi pengawasan dan pencegahan konflik di zona rawan. Kemampuannya memproyeksikan kekuatan udara membuatnya menjadi aset vital AS.
Dalam operasi kemanusiaan, Truman juga berfungsi sebagai pusat komando dan logistik. Kapal ini pernah terlibat dalam evakuasi warga sipil selama krisis di Timur Tengah. Fleksibilitasnya dalam misi tempur dan non-tempur menjadikannya sangat multifungsi.
Kehadiran Truman kerap menjadi penengah dalam ketegangan geopolitik, terutama di Laut China Selatan. Dengan teknologi mutakhir dan kru terlatih, kapal ini terus menjadi tulang punggung armada AS. Keberadaannya mengirim pesan jelas tentang kesiapan militer Amerika Serikat.

