Monumen Biawak di Wonosobo Viral, Pendanaannya Ternyata dari BUMD

 

Monumen Biawak di Wonosobo Viral


Warga Wonosobo heboh membahas keberadaan patung biawak yang berdiri di tengah kota.
Monumen tersebut terlihat mencolok karena bentuknya yang tidak biasa dan ukurannya sangat besar.
Pengguna media sosial langsung ramai memperbincangkan asal-usul monumen unik tersebut.

Polemik soal patung biawak ini mengundang respons cepat dari masyarakat pengguna internet.
Warganet mempertanyakan urgensi pembangunan patung yang dianggap kurang merepresentasikan daerah. Beragam opini bermunculan, sebagian mengkritik keras dan sisanya menyambut dengan positif.

Video dan foto patung biawak tersebar luas di TikTok, Instagram, dan juga platform Facebook.
Beberapa konten bahkan mencapai ratusan ribu penayangan dalam waktu singkat sejak diunggah.
Perdebatan tak hanya terjadi online, tapi juga mencuat dalam diskusi warga di lapangan.

Dibangun Tanpa Sosialisasi, Banyak Warga Tidak Tahu Rencana Patung Tersebut

Pembangunan patung dilakukan secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan kepada masyarakat sekitar proyek. Warga setempat mengaku terkejut ketika melihat kerangka besar muncul di kawasan pusat kota.
Tidak ada papan informasi proyek yang menjelaskan tujuan dan dana pembangunan monumen itu.

Sebagian masyarakat mengira patung tersebut bagian dari seni jalanan yang belum selesai.
Namun setelah struktur selesai dibentuk, barulah diketahui itu adalah patung seekor biawak.
Proses pembangunannya dinilai minim partisipasi publik dan kurang transparan sejak awal.

Beberapa tokoh masyarakat mendesak pemerintah menjelaskan alasan memilih bentuk biawak tersebut.
Mereka meminta klarifikasi terkait konsep desain, urgensi proyek, serta manfaat bagi masyarakat.
Warga berharap ke depannya ada keterlibatan publik dalam perencanaan ikon kota semacam ini.

Terungkap, Pendanaan Monumen Ternyata dari BUMD Milik Pemerintah Kabupaten

Penelusuran menunjukkan proyek tersebut menggunakan dana dari Badan Usaha Milik Daerah Wonosobo. BUMD tersebut disebut mengalokasikan anggaran untuk pembangunan monumen tanpa melibatkan publik. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait prioritas pengeluaran dalam tubuh pemerintah daerah.

Pemerintah daerah melalui keterangan pers menyatakan bahwa proyek ini bagian dari program estetika kota. Mereka berdalih ingin menciptakan ikon baru yang bisa menjadi daya tarik wisata Wonosobo.
Namun penjelasan itu belum sepenuhnya diterima masyarakat karena dianggap kurang mendesak.

Aktivis lokal menyoroti pentingnya audit dan transparansi terhadap penggunaan dana milik publik.
Mereka menekankan bahwa pembangunan harus mengedepankan kebutuhan masyarakat, bukan sekadar simbol. Isu ini diprediksi akan terus menjadi sorotan hingga ada pertanggungjawaban secara menyeluruh.

Lebih baru Lebih lama

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya

ads

Berita Amanah dan Terpeercaya
Berita Amanah dan Terpeercaya

نموذج الاتصال