Serangan udara mengguncang kawasan Gaza, menyebabkan puluhan rumah luluh lantak seketika. Korban berjatuhan di antara reruntuhan, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil tak bersalah. Tangisan keluarga terdengar pilu, menambah nestapa yang tak kunjung reda di bumi Palestina.
Jumlah korban jiwa dalam serangan terbaru ini mencapai dua puluh dua orang, sebagian besar anak-anak. Petugas medis kesulitan mengevakuasi jenazah karena puing bangunan yang menutup akses jalan. Rumah sakit kewalahan menampung korban luka, sementara pasokan obat mulai menipis drastis.
Warga Gaza kembali berduka, menyaksikan kampung halaman mereka jadi sasaran bom berkekuatan dahsyat. Teriakan minta tolong terdengar bersahutan, menembus malam yang gelap dan penuh kepanikan. Tak ada tempat aman di Gaza, setiap jengkal tanah bisa jadi titik kehancuran mendadak.
Serangan yang Menyasar Kawasan Permukiman Padat Penduduk
Serangan dilaporkan menyasar kawasan padat penduduk di Khan Younis, selatan Jalur Gaza. Roket dan misil menghantam rumah-rumah warga saat mereka sedang tertidur lelap malam hari. Ledakan menghancurkan belasan bangunan, menyisakan puing dan kepulan asap hitam pekat.
Menurut saksi mata, tidak ada peringatan sebelum serangan menghujani permukiman warga sipil. Anak-anak ditemukan tewas di antara reruntuhan, tubuh mereka hangus terbakar oleh ledakan. Orang tua hanya bisa menjerit pasrah, kehilangan keluarga dalam hitungan menit tragis.
Pasukan Israel menyatakan operasi ini sebagai respons atas serangan roket dari Gaza sebelumnya. Namun warga menilai aksi itu terlalu brutal, menghancurkan kehidupan tanpa pandang bulu. Dunia kembali menyaksikan tragedi kemanusiaan yang berlangsung tanpa jeda di Timur Tengah.
Reaksi Dunia Internasional dan Kecaman dari Berbagai Negara
PBB menyuarakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya kekerasan dan korban sipil di Gaza. Sekretaris Jenderal menyerukan penghentian segera serangan dan membuka jalur kemanusiaan. Organisasi kemanusiaan pun mendesak Israel menghormati hukum internasional dan HAM dasar.
Turki, Iran, dan beberapa negara Arab langsung mengecam keras serangan yang menewaskan warga sipil. Mereka menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran serius terhadap konvensi Jenewa dan HAM. Desakan sanksi internasional mulai mengemuka, menuntut tanggung jawab atas jatuhnya korban.
Masyarakat global pun menggelar aksi solidaritas, mengibarkan bendera Palestina di banyak kota. Media sosial dipenuhi tagar duka dan kecaman terhadap kekerasan yang menimpa warga Gaza. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda deeskalasi dari pihak Israel maupun Hamas.

